“Kok beda ya, yang makan aja susah, mungkin mencuri juga untuk kebutuhan makan, eh ancaman bui 3 bulan. Lah yang jelas katanya dilaporkan mesum dengan berbagai adegan video syur, ancamannya 9 bulan tapi katanya ga bisa dibui. Ini mana yang bene rya Lur,” celoteh seorang kawan via telpon selulernya, katanya lagi di Kotabumi, nafanya terdengar menggebu, bahkan sesekali suaranya terdengar hilang-hilang.
Aku yang serius mendengarnya jadi bingsal, karena suaranya yang sesekali hilang, seperti hilangnya sebuah proses hukum yang dibuat hawer-hawer, atau aku yang tidak paham untuk mengikutinya.
“Ga usah dipikir serius, aku juga heran kok di kota signalnya bisa hilang-hilang gitu ya, jangan-jangan kayak hilangnya pasal-pasal, alasanya tidak cukup bukti atau karena ancaman hukumanya tidak sampai sekian bulan,” sergah kawan, kawanya dari kawan, kawanku.
Aku mulai gusar mendengar ocehan kawan, kusruput kopi pait buatan warung tenda di sebuah taman, depan rumah dinas Bupati Waykanan. Saat kawan mengajakku kesebuah instansi terkait, sekedar bertanya tantang cerita mesum oknum bidan.
Kopiku masih sangat panas, pelan-pelan aku nyeruputnya, seperti hangatnya cerita ini di daerahku, tapi katanya sisi hukum dari penegak hukum belum jelas. Sudah jelas dilaporkan juga, masih bisa lenggang-lenggang, malah ikut like berita viralnya.
“Lah, apa iya gitu, berarti senang dia malah jadi viral, tenar dengan sebuah adegan syur. Apalagi tidak tersentuh hukum sama sekali, kalua Cuma karier yang hancur, ga masalah kayaknya, Cuma berapa sih gaji PNS, mungkin gitu pikirnya,” ujar seoarng sahabat, terlihat agak kesal yang tak masuk akal.
Habis sudah kopi pait hangatku, melangkah aku nebeng mobil kawan, sampai disebuh instansi, lah kok banyak aroma tak sedap juga rupanya. Ah tinggal nunggu statement petingginya yang serasa masih bungkum.
“Ya sudahlah, kita tunggu aja nanti, kayak kita nunggu mulusnya jalan yang makin parah berlobang, dan mereka masih bungkam. Ayuk kita ngopi lagi, biar tahu rasa kopi pait dua tiga galas seperti apa rasa perut ini, apalagi keguncang diatas jok motor karena lewat jalan hancur, rasa mau muntah,” kata sahabat.
Hari sudah mulai siang, perut dah keroncongan, cari makan atau yang dimakan, nunggu proses alam saja.
0 Komentar